Cakupan Wilayah

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam

Prioritas

Kami Bekerja di Garis Depan Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam

Pemberdayaan Masyarakat

Partisipasi swadaya masyarakat dalam mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

Pendidikan Lingkungan

Proses belajar bersama, bertukar pengalaman dari masyarakat, akademisi, mitra dan stakeholder

Konservasi Alam

Pemberdayaan dan Pendidikan masyarakat yang mendorong usaha pengelolaan serta perlindungan berkelanjutan untuk pelestarian alam

Education & Experience

Perkembangan Berita

Tinjauan Berita Terbaru tentang YAPEKA: Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi Alam.

WISDAM: Melacak Duyung dengan Drone dan AI

Duyung (Dugong dugon), satu-satunya mamalia laut herbivora di Indonesia, saat ini menghadapi ancaman kepunahan. Hingga saat ini informasi populasi duyung di Indonesia masih sangat terbatas, meskipun upaya pemantauan sudah banyak dilakukan. WISDAM menawarkan harapan besar dalam konservasi biota laut. Hasil analisis UAV dengan WISDAM, berhasil medeteksi kemunculan dugong, penyu serta ikan pari selama pemantauan di wilayah perairan Sulawesi Utara. Dengan memanfaatkan AI, proses analisis data dapat dipercepat, memungkinkan pemantauan biodiversitas laut secara lebih efisien dan akurat secara spasial. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di wilayah lain di Indonesia, dalam upaya pemantauan biodiversitas laut lainnya seperti penyu, paus, lumba-lumba, pari, dan hiu. 

Berikutnya

WISDAM: Melacak Duyung dengan Drone dan AI

Duyung (Dugong dugon), satu-satunya mamalia laut herbivora di Indonesia, saat ini menghadapi ancaman kepunahan. Hingga saat ini informasi populasi duyung di Indonesia masih sangat terbatas, meskipun upaya pemantauan sudah banyak dilakukan. WISDAM menawarkan harapan besar dalam konservasi biota laut. Hasil analisis UAV dengan WISDAM, berhasil medeteksi kemunculan dugong, penyu serta ikan pari selama pemantauan di wilayah perairan Sulawesi Utara. Dengan memanfaatkan AI, proses analisis data dapat dipercepat, memungkinkan pemantauan biodiversitas laut secara lebih efisien dan akurat secara spasial. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di wilayah lain di Indonesia, dalam upaya pemantauan biodiversitas laut lainnya seperti penyu, paus, lumba-lumba, pari, dan hiu. 

Berikutnya

The Harmony of Human and Tiger Life in Rimbang Baling Wildlife Reserve

KERABAT Consortium, Led by YAPEKA work in BBKSDA Riau in collaboration with INDECON and FHK work in a unique area, where the remaining Sumatran tiger population is critically endangered (the IUCN RedList) and coexist with the local human population. This area, known as the Rimbang Baling landscape – with a Wildlife Reserve as its core area – is located in Riau Province, Sumatra Island of Indonesia.  Part of the IUCN ITHCP Phase III supported by KfW, this project’s objective is to help the local community recognize the value of actively conserving Sumatran tigers while simultaneously improving their quality of life.
Conservation of Rimbang Baling Wildlife Reserve (RBWR) requires meaningful participation from diverse stakeholders, for example through conservation and sustainable livelihood aspects. Engaging the management authority, local governments and community who live inside and adjacent to RBWR are essential. Multi-layer collaborative approaches include central government, local government, village government and private sector.

Mitra Kerjasama Kami

Kami dengan bangga bermitra dengan berbagai pihak untuk mewujudkan tujuan pemberdayaan masyarakat dan konservasi alam.