Kelabba Madja adalah tebing batu eksotis yang terbentuk secara alami selama puluhan bahkan ratusan tahun. Saat berkunjung ke lokasi ini, wisatawan akan disuguhi dengan pemandangan tebing batu berwarna – warni. Dari kota Seba berjarak 35 Km, dari ibu kota Kabupaten Sabu Raijua, wisatawan bisa menggunakan mobil selama kurang lebih dua jam. Namun jangan khawatir, kondisi jalan tergolong baik dan banyak pemandangan menarik yang bisa dinikmati. Sepanjang jalan menuju Kelabba Madja, wisatawan disuguhi dengan pemandangan pantai pasir putih dan laut yang jernih, rumah – rumah tradisional masyarakat Sabu Raijua dan juga perbukitan khas Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2018, Kelabba Madja menjadi pemenang Anugerah Pesona Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk kategori Surga Tersembunyi Paling Populer.
Di puncak bukit terdapat 3 batu yang melambangkan ayah, ibu dan anak dikenal dengan sebutan masyarakat setempat sebagai Batu Keseimbangan. Bentuknya berupa batu panjang dab batu datar yang ditumpuk ke atas. Wisatawan yang datang ke bukit Kelabba Maja wajib menjaga sikap dan pakaian. Saat berkunjung pemandu wisata akan melengkapi pakaian turis dengan tenun Sabu, karena ada kepercayaan masyarakat setempat, terutama penganut aliran leluhur Jingi percaya bahwa bukit ini ialah tempat bersamayamnya para dewa.
Kelabba Madja terdiri dari dua kata, yakni Ke’labba yang artinya sebagai tanah abu dan Madja yang berarti nama dewa atau sering disebut “tempat para dewa” Warga setempat mempercayai Kelabba Maja sebagai tempat berdiamnya Dewa Maja bagi masyarakat yang tinggal di Dusun Kelanalalu, Desa Wadu Medi, Kec. Hawu Mehara.
Setiap tahunnya juga digelar festival Kelabba Maja untuk memperkenalkan alat, seni dan budaya masyarakat setempat, bahkan ada ritual adat berupa penyembelihan hewan kurban yang dilakukan setiap tahunnya, yang dilaksanakan Ritual pada bulan Juli dengan memberikan sajen Sorgum, kacang hijau dan hewan berupa ayam merah. Sumber cnn
Bukit Salju di Kabupaten Sabu Raijua bukanlah timbunan salju raksasa seperti di negara negara beriklim dingin. Dinamai Bukit Salju karena bukit ini tersusun dari struktur batu karst berwarna putih, sehingga sekilah mirip seperti salju. Bukit Salju dari kota Seba berjarak 29 km ditempuh dengan berkendara sekitar 45 menit berlokasi di Ledeae, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua. Wisatawan bisa menggunakan motor atau mobil sewaan untuk menuju ke lokasi ini.
Kabupaten Sabu Raijua memang memiliki potensi wisata yang lengkap. Pantai, tebing batu, wisata budaya dan sejarah dan satu lagi gua. Goa Mabala adalah sebuah gua batu karang dengan stalagtit dan stalagmit beraneka bentuk. Karena keunikannya, Goa Mabala mendapatkan posisi kedua untuk kategori Destinasi Wisata Terunik Terpopuler, Anugerah Pesona Indonesia 2019. Untuk berkunjung ke Goa Mabala, wisatawan bisa menggunakan mobil atau motor sejauh 12 Km dari kota Seba. Karena masyarakat masih menganggap gua ini mistis dan dihormati, untuk masuk ke gua wisatawan harus didampingi oleh pemandu lokal.
Goa Mabala dipercaya sebagai lokasi persembunyian Mabala, Panglima Perang Sabu saat melawan penjajahan Portugis. Menurut cerita, stalagtit dan stalagmit dalam gua ini berbentuk Meriam batu, gong, batu lumbung pangan, pengawal, senjata dan sebuah sumur yang tak pernah kering airnya. Keunikan lainnya terdapat pada langit – langit gua. Terdapat beberapa lubang besar yang membuat sinar matahari bisa masuk ke dalam gua dan menjadi lokasi yang cocok untuk berfoto. Waktu terbaik untuk datang ke gua ini adalah antara pukul 11.00 – 14.00. Sebelum masuk kedalam gua, wisatawan juga bisa menyewa pakaian adat yang bisa menambah pengalaman liburan anda.
Lokasi Goa Mabala berada di bawah pohon besar atau pintu utamanya dijaga penduduk maka untuk masuk ke goa ini kita harus meminta izin terlebih dahulu, pengunjung yang datang bias menyewa pakaian adat baik untuk pria dan wanita bahkan lengkap dengan aksesorisnya.
Lie Madira merupakan objek wisata yang menarik bagi pencinta petualangan. Objek wisata ini berlokasi di Kecamatan Hawu Mehara, sekitar 10 Km dari Kota Seba. Lie Madira merupakan gua alam yang dihiasi dengan stalagtit dan stalagmit menarik, serta terdapat kolam air. Konstruktur gua yang berlekak lekuk serta air yang jernih menjadi tempat pemandian yang asyik dan menyenangkan. Menyusuri gua tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi mereka yang berjiwa petualang.
Gua yang pernah dihuni oleh Madira ini (sehingga dinamakan Gua Lie Madira), untuk memasukinya harus jongkok dan anda harus ditemani seorang pemandu dan membawa lampu/santer untuk menjelajahi gua, karena lorong gua berbelok-belok dan naik turun sepanjang kurang lebih 50 meter.
Menurut cerita, Gua Lie Madira merupakan salah satu saksi sejarah perlawanan masyarakat Sabu dan Belanda. Di sekitar objek wisata Lie Madira terdapat fasilitas berupa gazebo atau lopo-lopo yang disiapkan bagi wisatawan yang ingin bersantai sejenak.