Program Report

Home > Program Report

Program Report

Empowering communities is the key to creating sustainable change

Participatory Land Use Planning in Rimbang Baling Wildlife Reserve

The KERABAT Consortium, supported by KfW/IUCN, conducted participatory land use mapping in seven RB Wildlife Reserve (RBWR) villages to identify land use patterns and promote sustainable livelihoods. Activities included mapping training, discussion series, field surveys, consultations, and land use planning. The project revealed extensive mixed rubber forests vital for local livelihoods and identified potential communal lands for optimal use, supporting biodiversity protection and community sustainability.

NTFP Feasibility Study: Developing Sustainable Non-Timber Forest Products (NTFPs) to Support Improving Community Livelihoods in Rimbang Baling

The feasibility study was conducted around Rimbang Baling Wildlife Reserve and focused on five primary commodities: agarwood, durian, petai, rattan manau, and dragon blood. Recommendations include developing these NTFPs in designated blocks, using local resources, building community capacity, and strengthening market access through agreements between farmers and buyers for sustainable development.

Rubber Feasibility Study to Support Improving Community Livelihoods in Bukit Rimbang Bukit Baling Wildlife Reserve

The rubber feasibility study aims to value chains, market chains, rubber community development options, and potential rubber businesses from village to provincial levels. This study identified several key stakeholders including smallholders, middlemen, traders, and a rubber factory in Jambi. This study highlighted price fluctuations along the value chain and proposed strategies to enhance community livelihoods through several initiatives, such as facilitating potential partners and capacity building to increase rubber production.

Feasibility Study of Inland Fisheries Development based on Strategic Flagship Commodities at Bukit Rimbang Bukit Baling Wildlife Reserve (BRBBWR)

The study aims to identify existing and potential economic activities, assess business feasibility, and formulate policies for sustainable inland fisheries development to support community livelihood in the Subayang River area (Rimbang Baling Wildlife Area). This study highlighted ‘Lubuk Larangan’, a fisheries management based on local wisdom to restrict fishing activities for a certain period of time.

Socioeconomic assessment in Rimbang Baling

A series of discussion and socioeconomic surveys was conducted to update socioeconomic information about he communities living within and around the Rimbang Baling Wildlife Reserve Landscape, Riau, Sumatra. This document includes more specific information on seven villages within and around Rimbang Baling Wildlife Reserve, which are the key villages for the Tiger Programme (ITHCP) Phase III work between 2022 and 2024.

Join Hands To Protect

Protecting Together: YAPEKA for Empowerment and Nature Conservation.

Wisata Pesisir Kota Kupang

Jika anda sudah puas menikmati pantai-pantai di sekitar Kupang, jangan lupa untuk datang ke wisata mangrove yang ada di Desa Oesapa, yang berjarak sekitar 3 Km dari Kota Kupang. Di

More info

Pembukaan Pertama Rumah Boboca Desa Likupang Dua

16 Desember 2022, pembukaan rumah boboca (gurita) Desa Likupang Dua, Kecamatan Likupang Barat, KabupateMinahasa Utara, Sulawesi Utara. Setelah sebelumnya selama 3 bulan dilakukan penutupan area temporary clousure (yang telah ditetapkan bersama masyarakat desa).

More info

Realisasi Kerjasama di SM Bukit Rimbang Bukit Baling

Selasa, 6 Juli 2024, YAPEKA memaparkan realisasi dan capaian kerjasama kegiatan 2023/2024 di Kantor Balai Besar KSDA Riau. Dilanjutkan pembahasan kegiatan dengan melanjutkan kegiatan pada kedua ruang lingkup di atas. Adanya dukungan pencapaian ruang lingkup tersebut, diharapkan mampu memperkuat perlindungan SMBRBB dan penguatan mata pencaharian masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam secara arif dan bijaksana. Kegiatan ini juga melibatkan INDECON dan FHK dalam konsorsium KERABAT. 

More info

Laut sebagai Keindahan tidak Terbatas

Indonesia merupakan negara maritim, hal ini diperkuat data luas lautan yang ada di perairan Indonesia dengan total luas 5.8 Juta km². Memiliki sumber daya alam serta keindahan yang tidak terbatas, Indonesia telah memikat wisatawan domestik hingga mancanegara. Hamparan pasir putih di sisi laut, menyuguhkan pesona yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

More info

” Penutupan Rumah Boboca”

Sejak 26 Februari 2022, Masyarakat desa Bulutui, Kec. Likupang Barat, Kab. Minahasa Utara. Melakukan penutupan rumah Boboca, yang sebelumnya di buka selama sepekan atau 7 hari.

More info

Energi listrik untuk perikanan skala kecil

Kegiatan masyarakat yang sebagian besar adalah nelayan dan bertani rumput laut, diperairan Nusamanuk. Di dusun Nusamanuk juga belum terdapat listrik sehingga pembangunan instalasi PLTS mendukung kegiatan ekonomi masyarakat

More info

WISDAM: Melacak Duyung dengan Drone dan AI

Duyung (Dugong dugon), satu-satunya mamalia laut herbivora di Indonesia, saat ini menghadapi ancaman kepunahan. Hingga saat ini informasi populasi duyung di Indonesia masih sangat terbatas, meskipun upaya pemantauan sudah banyak dilakukan. WISDAM menawarkan harapan besar dalam konservasi biota laut. Hasil analisis UAV dengan WISDAM, berhasil medeteksi kemunculan dugong, penyu serta ikan pari selama pemantauan di wilayah perairan Sulawesi Utara. Dengan memanfaatkan AI, proses analisis data dapat dipercepat, memungkinkan pemantauan biodiversitas laut secara lebih efisien dan akurat secara spasial. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di wilayah lain di Indonesia, dalam upaya pemantauan biodiversitas laut lainnya seperti penyu, paus, lumba-lumba, pari, dan hiu. 

BERTUMBUH BERSAMA DALAM PROGRAM PODCAST NGOBRAS

Podcast Ngobras adalah kepanjangan dari Ngobrol dan Sharing yang mana bukan hanya milik YAPEKA, melainkan milik bersama yang diwujudkan sebagai wadah serta sarana bersama berbagi informasi dan pengembangan bersama bertemakan konservasi dengan kemasan khusus penyiaran.