“Ecoprint”

Warna warni yang dihasilkan berasal dari bahan alami, terutama dedaunan yang bahannya tersedia di pekarangan rumah warga desa Alamendah.

Bagian dari Industri ekonomi kreatif rumah tangga, khususnya pada subsektor fesyen terus mengalami perkembangan. Inovasi dan kreasi fesyen tidak henti-hentinya dilakukan, mulai dari memanfaatkan limbah kain perca hingga menciptakan produk yang menjadi bisnis ramah lingkungan. Salah satu produk fesyen yang sedang naik daun saat ini adalah ecoprint

Gambar 1. menempelkan daun pada sehelai kain

Teknik cetak dengan penggunaan pewarna alami tanpa melibatkan mesin atau cairan kimia.

Adapun teknik yang digunakan adalah teknik Pounding (Dipukul), dengan langkah sederhana, sebagai berikut ;
1. Membentangkan sehelai kain, 2. Menempelkan dedaunan yang diinginkan.
3. Pukul dengan menggunakan palu secara perlahan hingga warna daun menempel di kain
4. Angkat secara perlahan
5. Jemur kain hingga kering

Gambar 2. Proses pembuatan Ecoprint

Membuat ecoprint kemudian istimewa adalah berkat adanya aspek penghargaan terhadap alam Indonesia. Ecoprint lahir tidak hanya sebagai produk ramah lingkungan, tetapi juga perwujudan menghargai kekayaan alam. Hal tersebut tercermin dari proses pembuatan hingga produk yang dihasilkannya.

Mari jaga pekarangan sekitar kita, dengan pengelolaan yang ramah lingkungan.

Mitra : @geodipaenergi.patuha

? : Budi H (Kontributor lokal)
? : Bahankain.com

YAPEKA

YAPEKA

YAPEKA merupakan lembaga non-profit yang bergerak dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi Alam.

Tentang Kami

YAPEKA
YAPEKA

YAPEKA merupakan lembaga non-profit yang bergerak dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi Alam.

Hubungi Kami

Kami sangat terbuka akan usul, saran, dan kritik. Bila ada pertanyaan lebih lanjut hubungi kami.