Modul Pembelajaran

Home > Media Pembelajaran > Modul Pembelajaran

Media Pembelajaran

Pemberdayaan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan

Modul Pembelajaran

Modul Pelatihan Pemulihan Terumbu Karang di Perairan Oesina, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang

Modul Pemulihan Terumbu Karang Ini Merupakan Panduan Bagi

Pemerintahan Desa/Kampung Agar Dapat Merencanakan, Menganggarkan,

Dan Melaksanakan Pemulihan Terumbu Karang Dengan Berorientasi Bagi

Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Laut Dan Pengelolaan Wilayah Pesisir Laut

Secara Lestari Dan Berkelanjutan Sesuai Dengan Sdgs Desa Dan Mengacu

Pada Sistem Keuangan Desa

Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Kabupaten Sumba Timur

Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat secara Berkelanjutan di Laut Sawu

Materi Pengembangan Budidaya Rumput Laut

Pemandu Ekowisata

Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat Secara Berkelanjutan di Laut Sawu

Pencegahan Hasil Tangkapan Samping Perikanan (Bycatch) dengan Menggunakan alat Pisces

Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat Secara Berkelanjutan di Laut Sawu

Pengolahan Rumput Laut dan Hasil Perikanan

Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat secara Berkelanjutan di Laut Sawu

Rehabilitasi Terumbu Karang bagi Kelompok Masyarakat

Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat secara Berkelanjutan di Laut Sawu

Bergandengan Melindungi

Bersama Melindungi: YAPEKA untuk Pemberdayaan dan Konservasi Alam.

Untangling the knots: Collaborative efforts in Small-scale Shark Fishery through Grassroots Dialogues, Workshops, and a National Shark and Rays Symposium

Small-scale shark fisheries in Indonesia are a never-ending topic. Sharks have an important biological role in the environment and serve as a source of income for many coastal communities. Unfortunately, the spread of negative reputation has made life difficult for fishermen who have few other options. This predicament is aggravated by a paucity of scientific data on shark biology and ecological features, as well as socioeconomic issues that are critical in establishing policy direction.

Berikutnya

Konsultasi Publik

Dalam suatu kesempatan tim Yapeka mendapat undangan untuk dengar pendapat terkait pengelolaan tata ruang laut, terkait pengusulan Zona Pengelolaan Ekosistem Pesisir dalam rangka Revisi RZWP3K, di wilayah Sulawesi Utara

Berikutnya

Dugong di Sulawesi Utara, dari Kacamata Kesejateraan Hewan (Animal Welfare)

Dalam tesis Dina (2021), terdapat 5 domain terkait animal welfare Dugong yang diteliti yaitu domain lingkungan, domain nutrisi, domain kesehatan, domain perilaku interaksi, dan domain kesehatan mental. Pengambilan data dilakukan di Desa Bahoi, Tarabitan, Bulutui dan Gangga Satu, Kec. Likupang Barat, Kab. Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Secara keseluruhan, dugong yang teramati masuk dalam kategori sejahtera. Ditinjau dari banyaknya perjumpaan jejak makan dugong di lokasi penelitian. Keberadaan feeding trail membuktikan bahwa dugong merasa aman dan nyaman saat makan di area padang lamun.

Berikutnya

WISDAM: Melacak Duyung dengan Drone dan AI

Duyung (Dugong dugon), satu-satunya mamalia laut herbivora di Indonesia, saat ini menghadapi ancaman kepunahan. Hingga saat ini informasi populasi duyung di Indonesia masih sangat terbatas, meskipun upaya pemantauan sudah banyak dilakukan. WISDAM menawarkan harapan besar dalam konservasi biota laut. Hasil analisis UAV dengan WISDAM, berhasil medeteksi kemunculan dugong, penyu serta ikan pari selama pemantauan di wilayah perairan Sulawesi Utara. Dengan memanfaatkan AI, proses analisis data dapat dipercepat, memungkinkan pemantauan biodiversitas laut secara lebih efisien dan akurat secara spasial. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di wilayah lain di Indonesia, dalam upaya pemantauan biodiversitas laut lainnya seperti penyu, paus, lumba-lumba, pari, dan hiu. 

BERTUMBUH BERSAMA DALAM PROGRAM PODCAST NGOBRAS

Podcast Ngobras adalah kepanjangan dari Ngobrol dan Sharing yang mana bukan hanya milik YAPEKA, melainkan milik bersama yang diwujudkan sebagai wadah serta sarana bersama berbagi informasi dan pengembangan bersama bertemakan konservasi dengan kemasan khusus penyiaran.