Jurnal dan Karya Ilmiah

Home > Jurnal dan Karya Ilmiahi

Jurnal dan Karya Ilmiah

Pemberdayaan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan

Jurnal

Understanding the socio-ecological system of small-scale octopus fisheries in North Minahasa to achieve sustainable certification

By V A Wicaksono, A M Nasution, A R Putriraya, and A Digdo

Seagrass diversity and dugong observation in North Minahasa Regency, North Sulawesi

By T S A Meidina, MM Kamal, F Kurniawan, H S Darusman and A Digdo

Karya Ilmiah

Chapter 7 : Maritime Southeast Asia

The project successfully implemented a new collaborative approach to shallow water seagrass mapping, which has been widely shared with local stakeholders and scientists. The approach has the capacity to contribute to the globally standardized seagrass assessment, which is required throughout much of the dugong’s range

 

The Coral Triangle Initiative (CTI), a multilateral partnership between Indonesia, Malaysia, Philippines, Timor-Leste, Papua New Guinea, and Solomon Islands aims to protect marine resources (including dugongs) within the biodiverse region. CTI has recently been using citizen science in dugong population monitoring in the Lease Islands (Coral Triangle Center 2023).

Kajian Mengenai Sosio-Ekologi, Ekonomi, Dan Budaya Serta Kawasan Konservasi Perairan Berbasis Masyarakat Di Pesisir Kabupaten Kepulauan Sangihe

Kajian mengenai sosio-ekologi, ekonomi, dan budaya serta kawasan konservasi perairan berbasis masyarakat di pesisir Kabupaten Kepulauan Sangihe ini bertujuan untuk menggali potensi ekologi, sosial, ekonomi, dan budaya wilayah tersebut. Kajian ini juga mengidentifikasi strategi efektif untuk pelestarian ekosistem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Pendekatan berbasis masyarakat diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap keseimbangan ekosistem serta keberlanjutan ekonomi dan sosial di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Establishing a baseline for coral reef status at the Sangihe islands, Indonesia

By Bart Martijn van Woerden

Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Pesisir Desa Bahoi, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara

By Andronicus

Bergandengan Melindungi

Bersama Melindungi: YAPEKA untuk Pemberdayaan dan Konservasi Alam.

Komitmen Para Pihak dalam Perlindungan Harimau Sumatera dan Habitatnya

Melalui momentum Global Tiger Day tahun ini, kita perlu melihat sejauh mana efektivitas dari berbagai intervensi yang diberikan untuk pengelolaan habitat dan populasi harimau sumatera. Identifikasi celah, tantangan dan pembelajaran perlu dilakukan untuk menciptakan rencana kerja kedepan agar mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap populasi harimau sumatera. Komitmen para pihak dalam memberikan dukungan yang berkelanjutan juga menjadi bagian penting untuk menjamin program program konservasi dapat berjalan secara efektif dan kolaboratif.

Berikutnya

Perkembangan OECM: Sosialisasi dan Rencana Uji Petik Definisi dan Kriteria OECM

OECM didefinisikan: “kawasan perairan pesisir dan pulau-pulau kecil, lepas Pantai, dan laut dalam yang secara geografis berada di luar kawasan konservasi, dikelola oleh pemerintah, perguruan tinggi, Lembaga riset, swasta dan/atau Masyarakat dengan menggunakan tata kelola yang memberikan dampak konservasi secara ekologis, keanekaragaman hayati, sosial, ekonomi, dan/atau budaya”. YAPEKA mendapatkan lokasi untuk melaksanakan uji petik definisi dan kriteria OECM di wilayah Sulawesi Utara yang akan dilaksankan bersama Pemerintah Daerah dan KKP.

Berikutnya

KATALOG BLUE MENU: Kumpulan Paket – Paket Kegiatan Desa yang Mendukung Pelestarian Wilayah Pesisir Laut

Buku “Katalog BLUE MENU” berisikan paket-paket yang mengakomodir kegiatan, sub bidang dan bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang ada di Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan SDGs Desa. aket-paket kegiatan dalam “Katalog BLUE MENU” merupakan menu-menu pilihan yang dapat dipilih oleh Pemerintahan Desa/Kampung dalam merencanakan, menganggarkan paket kegiatan pembangunan desa/kampung dan pemberdayaan masyarakat desa/kampung yang berorientasi kesejahteraan masyarakat pesisir serta pengelolaan wilayah pesisir laut secara lestari dan berkelanjutan, sesuai dengan SDGs Desa dan mengacu pada Sistem Keuangan Desa.

Berikutnya

WISDAM: Melacak Duyung dengan Drone dan AI

Duyung (Dugong dugon), satu-satunya mamalia laut herbivora di Indonesia, saat ini menghadapi ancaman kepunahan. Hingga saat ini informasi populasi duyung di Indonesia masih sangat terbatas, meskipun upaya pemantauan sudah banyak dilakukan. WISDAM menawarkan harapan besar dalam konservasi biota laut. Hasil analisis UAV dengan WISDAM, berhasil medeteksi kemunculan dugong, penyu serta ikan pari selama pemantauan di wilayah perairan Sulawesi Utara. Dengan memanfaatkan AI, proses analisis data dapat dipercepat, memungkinkan pemantauan biodiversitas laut secara lebih efisien dan akurat secara spasial. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di wilayah lain di Indonesia, dalam upaya pemantauan biodiversitas laut lainnya seperti penyu, paus, lumba-lumba, pari, dan hiu. 

BERTUMBUH BERSAMA DALAM PROGRAM PODCAST NGOBRAS

Podcast Ngobras adalah kepanjangan dari Ngobrol dan Sharing yang mana bukan hanya milik YAPEKA, melainkan milik bersama yang diwujudkan sebagai wadah serta sarana bersama berbagi informasi dan pengembangan bersama bertemakan konservasi dengan kemasan khusus penyiaran.