
Pembukaan Rumah Boboca ke 4
18 Maret 2022, Bersama masyarakat desa Gangga Satu melakukan pembukaan siklus ke 4 Rumah Boboca Desa Gangga Satu, Pulau Gangga, Minahasa Utara.
Home > About Us
Pemberdayaan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan
Laporan Kegiatan
The KERABAT Consortium, supported by KfW/IUCN, conducted participatory land use mapping in seven RB Wildlife Reserve (RBWR) villages to identify land use patterns and promote sustainable livelihoods. Activities included mapping training, discussion series, field surveys, consultations, and land use planning. The project revealed extensive mixed rubber forests vital for local livelihoods and identified potential communal lands for optimal use, supporting biodiversity protection and community sustainability.
The feasibility study was conducted around Rimbang Baling Wildlife Reserve and focused on five primary commodities: agarwood, durian, petai, rattan manau, and dragon blood. Recommendations include developing these NTFPs in designated blocks, using local resources, building community capacity, and strengthening market access through agreements between farmers and buyers for sustainable development.
The rubber feasibility study aims to value chains, market chains, rubber community development options, and potential rubber businesses from village to provincial levels. This study identified several key stakeholders including smallholders, middlemen, traders, and a rubber factory in Jambi. This study highlighted price fluctuations along the value chain and proposed strategies to enhance community livelihoods through several initiatives, such as facilitating potential partners and capacity building to increase rubber production.
The study aims to identify existing and potential economic activities, assess business feasibility, and formulate policies for sustainable inland fisheries development to support community livelihood in the Subayang River area (Rimbang Baling Wildlife Area). This study highlighted ‘Lubuk Larangan’, a fisheries management based on local wisdom to restrict fishing activities for a certain period of time.
A series of discussion and socioeconomic surveys was conducted to update socioeconomic information about he communities living within and around the Rimbang Baling Wildlife Reserve Landscape, Riau, Sumatra. This document includes more specific information on seven villages within and around Rimbang Baling Wildlife Reserve, which are the key villages for the Tiger Programme (ITHCP) Phase III work between 2022 and 2024.
Modul
Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat secara Berkelanjutan di Laut Sawu
Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat Secara Berkelanjutan di Laut Sawu
Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat Secara Berkelanjutan di Laut Sawu
Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat secara Berkelanjutan di Laut Sawu
Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat secara Berkelanjutan di Laut Sawu
Buku
Kumpulan Paket-Paket Kegiatan Desa yang Mendukung Pelestarian Wilayah Pesisir Laut
Kegiatan Penyuluhan ke sekolah sekolah dasar tentang perlindungan kawasan Taman Nasional Way Kambas sebagai habitat Badak Sumatra
Jurnal
By V A Wicaksono, A M Nasution, A R Putriraya, and A Digdo
By T S A Meidina, MM Kamal, F Kurniawan, H S Darusman and A Digdo
Karya Ilmiah
By Bart Martijn van Woerden
By Andronicus
Kajian mengenai sosio-ekologi, ekonomi, dan budaya serta kawasan konservasi perairan berbasis masyarakat di pesisir Kabupaten Kepulauan Sangihe ini bertujuan untuk menggali potensi ekologi, sosial, ekonomi, dan budaya wilayah tersebut. Kajian ini juga mengidentifikasi strategi efektif untuk pelestarian ekosistem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Pendekatan berbasis masyarakat diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap keseimbangan ekosistem serta keberlanjutan ekonomi dan sosial di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Bersama Melindungi: YAPEKA untuk Pemberdayaan dan Konservasi Alam.
18 Maret 2022, Bersama masyarakat desa Gangga Satu melakukan pembukaan siklus ke 4 Rumah Boboca Desa Gangga Satu, Pulau Gangga, Minahasa Utara.
PISCES adalah alat yang digunakan untuk mengurangi dan mencegah hasil tangkap sampingan / bycatch, serta mengusir spesies yang tidak dikehendaki dengan menggunakan cahaya. Cahaya yang dikeluarkan oleh alat ini akan
Berdekatan dengan Hari Kelautan Nasional di tanggal 02 Juli 2022, bermitra dengan pemerintah prov. NTT, @bkkpn.kupang dan @pln_ntt melakukan kegiatan bersama pada tanggal 30 Juni 2022 Transplantasi Terumbu Karang dan bersih pantai di Pantai Oesina Kupang.
Diskusi bersama Direktur KKHSG-Dit. KSDAE, KLHK terkait perkembangan kegiatan di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling bersama BBKSDA Riau dan Yapeka, INDECON, Forum HarimauKita yang tergabung dalam Konsorsium KERABAT termasuk keterlibatan mitra di Provinsi Riau (Green Radioline, Rumah Sunting, Forum Subayang, dll)
Apa yang tersedia dan dioptimalkan bersama masyarakat @desawisata_alamendah dengan beragam keunikan, keyakinan serta moment sederhana
Lokasi desa Labuhan Ratu IX yang berada dikawasan penyangga TN Way Kambas, memungkinkan adanya aktivitas mata pencaharian yang beririsan dengan wilayah lindung ini.
OECM didefinisikan: “kawasan perairan pesisir dan pulau-pulau kecil, lepas Pantai, dan laut dalam yang secara geografis berada di luar kawasan konservasi, dikelola oleh pemerintah, perguruan tinggi, Lembaga riset, swasta dan/atau Masyarakat dengan menggunakan tata kelola yang memberikan dampak konservasi secara ekologis, keanekaragaman hayati, sosial, ekonomi, dan/atau budaya”. YAPEKA mendapatkan lokasi untuk melaksanakan uji petik definisi dan kriteria OECM di wilayah Sulawesi Utara yang akan dilaksankan bersama Pemerintah Daerah dan KKP.
Duyung (Dugong dugon), satu-satunya mamalia laut herbivora di Indonesia, saat ini menghadapi ancaman kepunahan. Hingga saat ini informasi populasi duyung di Indonesia masih sangat terbatas, meskipun upaya pemantauan sudah banyak dilakukan. WISDAM menawarkan harapan besar dalam konservasi biota laut. Hasil analisis UAV dengan WISDAM, berhasil medeteksi kemunculan dugong, penyu serta ikan pari selama pemantauan di wilayah perairan Sulawesi Utara. Dengan memanfaatkan AI, proses analisis data dapat dipercepat, memungkinkan pemantauan biodiversitas laut secara lebih efisien dan akurat secara spasial. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di wilayah lain di Indonesia, dalam upaya pemantauan biodiversitas laut lainnya seperti penyu, paus, lumba-lumba, pari, dan hiu.
Podcast Ngobras adalah kepanjangan dari Ngobrol dan Sharing yang mana bukan hanya milik YAPEKA, melainkan milik bersama yang diwujudkan sebagai wadah serta sarana bersama berbagi informasi dan pengembangan bersama bertemakan konservasi dengan kemasan khusus penyiaran.
Membantu Pemberdayaan Masyarakat dan Melestarikan Alam sebagai Relawan bersama YAPEKA!
Mengenalkan alam dan keanekaragaman hayati di Indonesia melalui aktivitas kegiatan di masyarakat dan lingkungan guna membangun kesadaran akan pentingnya kelestarian dan kelangsungan hidup keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.
Dapatkan informasi terbaru dari kami
2023 Yapeka. All rights reserved.