Jejak Digital Dugong : Memetakan Perjumpaan melalui Platform Digital dan Literatur Alternatif

Jejak Digital Dugong : Memetakan Perjumpaan melalui Platform Digital dan Literatur Alternatif

Dugong (Dugong dugon), atau yang juga sering dijuluki sebagai sapi laut atau duyung, adalah satu-satunya mamalia laut herbivora pemakan lamun yang hidup di perairan Indonesia. Dugong tergolong dalam ordo Sirenia dan famili Dugongidae. Dugong masuk ke dalam kategori spesies rentan (Vulnerable/VU) dalam IUCN Red List dan dilindungi oleh Pemerintah Indonesia. Meskipun dugong merupakan penghuni perairan Indonesia yang penting dan dilindungi, informasi mengenai populasi dan distribusinya masih sangat terbatas dan belum diketahui secara pasti jumlahnya. Upaya untuk memantau dan melindungi dugong seringkali terkendala oleh berbagai tantangan dalam memperoleh data populasi dan sebarannya, diantaranya kekurangan data historis. Sering kali, data tentang populasi dan distribusi dugong tidak lengkap atau tidak terdokumentasi dengan baik. Kurangnya catatan yang konsisten dari masa lalu menyulitkan bagi para pemerhati dugong untuk memahami tren jangka panjang dalam populasi dan distribusi dugong.

Gambar 1. Penampakan dugong di Pantai Moronge, Desa Likuang, Kepl. Sangihe, Sulawesi Utara (Faishal Umar, 2023)
Gambar 1. Penampakan dugong di Pantai Moronge, Desa Likuang, Kepl. Sangihe, Sulawesi Utara (Faishal Umar, 2023)

Perkembangan teknologi digital saat ini memberikan ruang interaksi digital yang memungkinkan penggunanya untuk membangun relasi, berpartisipasi, berbagi, dan bertukar informasi melalui media sosial serta  situs berita daring. Berbagai jenis informasi dapat kita akses melalui media sosial dan situs berita daring, termasuk informasi tentang mitos dan fakta seputar dugong dan perjumpaan dengan dugong. Setelah ditelusuri, banyak berita, foto, video, cerita, dan serta laporan tentang perjumpaan dugong di perairan Indonesia yang tersedia di platform digital dari tahun ke tahun.

Dengan kemudahan akses terhadap informasi perjumpaan dugong di internet , YAPEKA berinisiatif untuk melakukan pengumpulan data kasus perjumpaan dugong yang diambil dari berbagai sumber di platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, situs berita daring, serta literatur alternatif yang dapat diakses di internet seperti laporan penelitian, skripsi dan tesis, makalah konferensi, laporan tahunan, dokumen pemerintah, dan laporan teknis yang diterbitkan oleh berbagai instansi dan organisasi.

Baca Juga : Penelitian Bioakustik Dugong Di Indonesia

YAPEKA berhasil mengumpulkan dan mengkompilasi kasus perjumpaan dugong yang tersebar di 24 provinsi Indonesia dari tahun 2010 – 2022. Kasus perjumpaan dugong yang telah dikompilasikan berjumlah 1.033 kasus yang terdiri dari 337 laporan insidentil yang didokumentasikan melalui internet dan media sosial serta 696 kasus yang dilaporkan melalui publikasi ilmiah dan sumber grey literature.

Dugong Sightings Map
Gambar 2. Perjumpaan dugong di tahun 2010 sampai 2022 dengan total perjumpaan 1.107.

Dalam prosesnya, selain melakukan koleksi dan kurasi data lokasi dan waktu perjumpaan dugong, kami juga mencatat berbagai informasi detail dari setiap laporan kasus perjumpaan yang tersedia, seperti kondisi dugong saat ditemukan, jenis kelamin, ukuran, dan penyebab kematian jika dalam hal ini dugong ditemukan dalam kondisi tidak hidup. Kemudian kami melakukan hasil kompilasi data menjadi basis data perjumpaan dugong dan melakukan analisis statistik untuk mengetahui tren dari tahun ke tahun serta hubungannya dengan keberadaan lamun di lokasi tersebut.

Pendataan ini masih akan terus berlanjut dan akan mengembangkan platform partisipatif yang memungkinkan masyarakat luas untuk dapat berkontribusi melaporkan perjumpaan dugong sebagai salah satu upaya pemantauan dugong di Indonesia. Melalui pendekatan yang menggabungkan teknologi digital, partisipasi masyarakat, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, harapannya kita dapat memperoleh data yang komprehensif dan lebih akurat mengenai populasi dan distribusi dugong.

YAPEKA

YAPEKA

YAPEKA merupakan lembaga non-profit yang bergerak dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi Alam.

Tentang Kami

YAPEKA
YAPEKA

YAPEKA merupakan lembaga non-profit yang bergerak dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi Alam.

Hubungi Kami

Kami sangat terbuka akan usul, saran, dan kritik. Bila ada pertanyaan lebih lanjut hubungi kami.