Ritual Adat Ekskavasi Kerangka Paus

Ritual Adat Ekskavasi Kerangka Paus

Bagi Masyarakat Sabu kehidupan adalah harmoni bersama alam serta leluhur yang telah berada dialam lain, demikian juga dengan keberadaan paus atau Cetacean yang berada di perairan laut.

Tim dalam melakukan penggalian atau ekskavasi tak luput dengan kearifan lokal yang ada, yang sebelum melakukan penggalian terlebih dahulu melaksanakann ritual adat untuk meminta izin kepada leluhur agar pekerjaan lancar hingga proses penyelesaian akhir, karena rangka paus akan berfungsi sebagai media pembelajaran di PIE Oesina.

Gambar 1. Upacara Penggalian awal Lubang Kerangka paus

Pembukaan Lubang 16 November dan Penutupan Lubang 19 November 2021

Tempat: Pulau Sabu, PIE di Sabu dan PIE di pantai Oesina.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan perakitan rangka paus untuk kebutuhan materi pameran di Pusat Informasi Ekowisata di pantai Oesina

Gambar 2. Penimbunan batang tanaman pisang di lubang
Gambar 3. Ritual penutupan lubang

Dalam pelaksanaannya, Tim Penyusun Rangka Paus dibantu oleh Tim BKKPN Kupang, Pemda Kab. Sabu Raijua, anggota POKDARWIS setempat, dan YAPEKA. Dari upacara Ritual ini sebagai bagian menjaga nilai budaya yang ada, serta etika terhadap para leluhur di daerah setempat.

YAPEKA

YAPEKA

YAPEKA merupakan lembaga non-profit yang bergerak dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi Alam.

Tentang Kami

YAPEKA
YAPEKA

YAPEKA merupakan lembaga non-profit yang bergerak dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi Alam.

Hubungi Kami

Kami sangat terbuka akan usul, saran, dan kritik. Bila ada pertanyaan lebih lanjut hubungi kami.