Rumah Yapeka bersama dengan masyarakat dan pemerintah desa mengadakan Kegiatan Diskusi Penggalian Potensi SDA Di Desa Bahoi (23-24 Maret 2021), Bulutui (25-26 Maret 2021) dan Tarabitan (8-9 April 2021). Dalam kegiatan ini, kami berdiskusi tentang potensi sumberdaya alam dari Desa Bahoi, disertai dengan sedikit materi tentang ekowisata, blue carbon dan budidaya spirulina.
Gambar 1. Proses diskusi penggalian potensi SDA Desa
Diskusi yang berlangsung interaktif ini berjalan dengan dinamis, dimana para peserta memberikan pendapatnya tentang potensi dan tantangan yang dimiliki dan dihadapi oleh masyarakat. Kekhawatiran akan masalah sampah juga mengemuka, dimana para penduduk menganggap masalah sampah ini harus dipecahkan, terutama jika kegiatan ekowisata akan dikembangkan di desa-desa ini. Selain itu, masyarakat dan pemerintah desa juga menyatakan bahwa untuk mengembangkan desa secara berkelanjutan, ilmu pendukung seperti manajemen, pemasaran, keuangan, ilmu alam, dan kepemimpinan sangat mereka butuhkan.
Gambar 2. Penandatangan berita acara oleh masyarakat.
Pembangunan berkelanjutan melalui potensi unggulan SDA lokal memerlukan kesiapan dan sinergi kapasitas SDM dan kebijakan yang ada di desa. Rangkaian diskusi ini lalu diakhiri dengan penandatanganan berita acara yang menegaskan keinginan dari warga dan aparat desa untuk membangun desa mereka dengan mengedepankan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan ini bekerja sama dengan Blue Ventures, Dugong MOU, BMU-Republik Federal Jerman, United Nations Environmental Program (UNEP), CMS, dan turut didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.