Diawali dengan kepedulian akan lingkungan desanya, terutama keberadaan pesisir yang berupa zonasi mangrove, Lamun dan terumbu karang di perairan laut Sulawesi Utara.
Naftali Salindeho, 50 tahun seorang nelayan yang juga ketua Pokmaswas desa Tarabitan, yang selalu mengedukasi bagi sesama warga maupun orang luar yang singgah didesanya, tak lelah untuk selalu menyuarakan pentingnya pelestarian pesisir berupa hutan mangrove, lamun dan terumbu karang yang berada di perairan laut Sulawesi Utara
Maraknya pemboman semenjak dulu saat oang melaut untuk mencari ikan, selain itu ada dampak kerusakan karang lainnya seperti dari kompresor, jaring – jaring cang, potasium dan jaring – jaring dasar yang merusak karang berakhir di tahun 2016 Dari perjuangan bersama masyarakat desanya, hingga saat ini terbentuk suatu area di perairan laut yang disepakati bersama, menjadi daerah perlindungan laut (DPL), yang pada waktu tak lama terbit beragam peraturan dari pemerintah untuk perlindungannya, dengan harapan untuk pelestarian Terumbu Karang sebagai rumah dari ikan yang ada di area itu.
“Untuk memotivasi generasi mendatang agar lebih, lebih lagi memperdulikan lingkungan karena dari lingkungan itu, adalah kehidupan dan dari lingkungan kita dapat untuk membangunn desa” Naftali Salindeho.